awal hari rabu tiga juli 2013.
Hal yang paling mudah berubah dalam diriku adalah semangatku. Seperti halnya rollcoster yang naik turun. Kemaren aku berkata pada diriku sendiri untuk menjadi orang yang kuat, dan membuang kesibukanku untuk mengeluh. Aku sudah terlanjur lahir di dunia ini, dan tak ada yang harus disesalkan juga dikeluhkan. Entah sampai kapan semangatku ini akan bertahan, aku tidak yakin untuk waktu yang lama.
Pagi ini bumi yang kupijaki diselimuti awan gelap membuat sinar matahari datang tak sempurna. Dan memaksa air kecil sedikit demi sedikit turun dari langit. Meskipun begitu aku bahagia menyambutnya. Aku merasa Tuhan telah mengangkat semangatku kembali untuk dapat mengambil mimpi-mimpiku yang sempat kegantungkan dilangit entah tingkat berapa. Teman-temanku telah memasuki babak baru dalam hal pendidikan mereka. Hal itu membuatku selalu optimis untuk bisa seperti mereka. Gairahku mulai muncul kembali untuk membangun jembatan kelangit agar aku bisa mengambil mimpi-mimpiku kembali. Mimpi-mimpi yang kadang aku takut untuk menuliskannya.
Tuhan, Engkau pasti tau apa yang aku pikirkan selama ini. Bahkan Engkau tau tentang diriku melebihi aku mengenal diriku sendiri. Aku selalu yakin Engkau memberikan yang terbaik untukku, apapun itu. Aku mohon yang terbaik untukku adalah mengabulkan impianku utnuk bisa mengelilingi dunia.
Aku menulis pagi ini hanya untuk menyimpan semangatku yang sedang menanjak. Aku tau hal ini tak akan bertahan lama. Biarlah disaat aku tak lagi mempunyai daya utuk bersemangat mengejar mimpi-mimpiku, aku akan ingat jika membaca tulisanku pagi ini, bahwa aku pernah bersemangat untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpiku.
Malang, disaat hati mulai gerimis kembali.
